tirai-tirai sunyi
di jendela
bergantung, berjejer
rapi, berbahan manik-manik
berwarna coklat
bukan coklat pekat,
tapi warna kayu yang hangat
sehangat sebuah genggaman
di kala tangan membeku karena hujan
tirai-tirai sunyi
setia bertengger di jendela
sesekali menari dipermainkan angin
mencoba berbahasa tanpa suara
menggodaku,
ia tahu aku sedang memandanginya
tirai-tirai genit
tirai-tirai sunyi
tak pernah beranjak dari jendela
diam-diam menyimpan rahasia
mereka tahu segala cerita
impian yang memacuku
termasuk obrolanku dengan langitpun,
mereka curi dengar
tirai-tirai nakal
tirai-tirai sunyi
tempatku sesekali berbagi mimpi
mereka diam, patuh, mendengarkan
tak pernah mencemooh, tak pernah menyangsikan
tirai-tirai pengertian
tirai-tirai sunyi
menyerap rindu, tawa, dan air mata
tak pernah ikut bercerita
hanya diam mendengarkan
tak pernah ingin berkomentar
hanya mengangguk penuh pengertian
entah mengangguk atau dipermainkan angin
tirai-tirai tanpa kepalsuan
tirai-tirai sunyi di jendela,
malam ini mari kembali berbagi mimpi
Sunday, 5 August 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment