Monday 1 October 2012

Oleh-Oleh Dari Penjelajah Perbedaan

"Untuk belajar menjadi orang baik dibutuhkan waktu minimal 3 tahun, tetapi untuk mengajari orang untuk berbuat tidak baik cukup dalam waktu 3 hari saja."

-Pepatah Tionghoa-

"Yang susah itu mengislamkan orang Islam sendiri."

-K.H. Ahmad Haedar-

"Kami menjalin kerukunan di sini. Kalau ada yang meninggal kami ikut sampai proses kremasi. Prinsip kami satu, kita ini tetangga."

-H. Ubaidillah-

"Keberagaman itu kekayaan. Meski kami Katolik, yang bukan Katolik juga saudara. Dalam Gaudium et spes, semua orang akan diselamatkan pada akhir zaman, siapapun itu, asalkan punya niat yang baik."

-Pastor Oscar , SS. CC-

"Jika kita mau hidup selaras dengan Tuhan, hiduplah selaras dengan alam. Di agama kami tidak ada konsep mengenai surga dan neraka. Semua orang yang sudah meninggal akan kembali ke pangkuan Thian. Urusan nanti di sana mau diapakan, ya itu urusan manusia tersebut bersama Thian nanti."

-Ko A Kiun-

"Kamu tahu kenapa sekarang banyak kerusuhan antar agama? Mereka yang rusuh itu belum menghayati agamanya. Semua agama sama, mengajarkan cinta kasih. Kamu tahu apa yang saya ucapin setiap pagi sebelum saya mulai beraktifitas? Saya bilang, bismillahirrahmanirrahim."

-Om Tommy-

Tadi adalah beberapa oleh-oleh quotation-quotation mengenai kerukunan dan keberagaman yang menurutku menarik, yang aku dapatkan kemarin selama kunjungan ke beberapa tempat ibadat bersama dengan para peserta Pelatihan Jurnalistik Lintas Agama yang diadakan Forum Lintas Agama Deklarasi Sancang.

Masih ada banyak lagi pelajaran berharga di antaranya kami belajar mengenal religiositas setiap agama masing-masingnya seperti apa, sejarahnya, bagaimana menjaga kerukunan, termasuk menemukan jawaban-jawaban kenapa perpecahan terjadi. Oh iya, kemarin juga aku berkesempatan mencicipi makanan-makanan khusus untuk para vegetarian. Dan rasanya ternyata, ENAK! Aku nggak ngerti bagaimana caranya tepung terigu diolah menjadi sate yang seenak sate ayam lazimnya.

Benar-benar sebuah cara yang menyenangkan untuk menutup bulan September, dan sebuah pengalaman yang luar biasa mahal. Besok, lusa, dan hari-hari ke depannya lagi, aku rasa aku bisa menatap perbedaan dengan lebih terang lagi.

O iya, satu lagi oleh-oleh dari kunjungan ke rumah ibadat kemarin. Oleh-oleh yang terakhir adalah...
Setoples permen yang dikemas lucu, buah tangan dari tante-tante di Vihara Darma Ramsi

0 comments:

Post a Comment