Saturday 28 July 2012

Daun-Daun Hijau

Bandung cukup dingin pagi ini. Dalam perjalanan pulang dari gereja, entah kenapa aku malah tertarik pada daun-daun hijau di sepanjang jalan Merdeka.






Aku kagum pada daun. Dengan tegar mereka bergantung pada ranting-ranting, menampilkan yang terbaik dari mereka, yang tersegar dari diri mereka, warna hijau yang meneduhkan, seperti sedang fashion show. Padahal mereka tahu, akan tiba masanya zat klorofil mereka akan berkurang, mereka menua, menjadi cokelat, layu, kemudian jatuh ke tanah. Kering...




Aku pikir selayaknya manusia pun seperti itu. Kita tahu nggak ada yang abadi. Kita tahu kita pasti mati. Kita tahu kita bisa gagal dan jatuh. Tapi semua itu nggak seharusnya menjadikan kita takut bersinar, takut menunjukkan yang terbaik dari kita.

Sebaliknya, kita harus tetap melakukan yang terbaik. Menggunakan seluruh 'klorofil' yang kita miliki, dan menghiasi dunia, meneduhkan dia, sampai tiba waktu kita untuk layu, kering, dan jatuh.

Meski begitu, terkadang ada juga daun segar yang masih hijau yang sudah jatuh. Jatuh sebelum waktunya. Aku bertanya-tanya, kenapa? Apakah daun itu takut menjadi tua? Takut menjadi cokelat, menjadi jelek. Jadi ia memilih jatuh ketika masih hijau. Atau mungkin ia lelah bertahan di usia muda? Kenapa?


Aku rasa banyak juga manusia yang seperti daun-daun hijau yang memilih jatuh tersebut.

0 comments:

Post a Comment