Friday 27 July 2012

My Childhood Book

Baru-baru ini mamaku bilang aku udah terlalu banyak punya buku. Terlalu sering beli buku. Hm, is she right? *nengok rak buku di sebelah, menghela napas. Ingat rak buku yang di rumah, ngelus dada. :p

Dari kecil, aku memang suka baca buku. Ngemilnya, buku (selain choki-choki dan wafer). Kalau dapat reward gara-gara ranking, mintanya nggak pernah yang lain selain buku. Kalau pergi jauh kemana-mana, yang harus dibawa selain boneka kesayangan adalah buku. Dan itu jadi kebiasaan sampai sekarang. Kalau pergi jauh kemana-mana, kadang ransel penuhnya bukan gara-gara baju, tetapi gara-gara buku. =.=

Setiap malam sebelum tidur, yang aku minta bukan segelas susu. Ritual sebelum tidur waktu kecil adalah aku yang sudah mengenakan piyama, berlari ke kamar dan naik ke tempat tidur sambil membawa buku cerita atau majalah Bobo, dan minta dibacakan cerita oleh mama.

Jadi sepertinya buku dan aku memang sudah nggak bisa dipisahkan.

Aku jadi ingat. Ada tiga buku yang jadi favorit aku semasa kecil. 

1. Lima Sekawan - Enid Blyton


Ini mungkin adalah buku novel pertamaku. Aku mendapatkannya dari papa, dan yang aku punya adalah edisi yang sama persis dengan gambar yang aku pasang di atas, meski tanpa cover. Maklum, buku warisan. Tapi sejak baca buku ini, aku jadi ketagihan baca seri Lima Sekawan yang lain. Sekarang, aku cukup puas dengan versi digitalnya. Gosh, thanks to ebook... ^^

Yang pasti buku ini menceritakan tentang kisah petualang empat orang anak. Julian, Dicky, Anne, dan Georg(ina). Tentang petualangan mereka, dan bagaimana mereka selalu bertemu dengan misteri-misteri. O ya! Ada juga anjing George yang bernama Timmy yang selalu setia menemani petualangan keempat anak tersebut.


2. Mallory Towers- Enid Blyton

Masih dari Enid Blyton, setelah puas dengan seluruh seri Lima Sekawan yang ada di perpustakaan SDku, aku pindah ke Mallory Towers. Buku ini menceritakan tentang dinamika kehidupan para gadis remaja di sebuah sekolah asrama khusus perempuan. Mulai dari mereka masuk di tahun pertama, hingga mereka mencapai tahun terakhir. I love the last term... 

3. S.T.O.P - Stefan Wolf


Yang satu ini, nggak jauh berbeda sebenarnya dari Lima Sekawan. Masih soal detektif juga, hanya saja mereka memang sekelompok anak kuliahan yang membuat biro detektif kecil-kecilan.


Remember those three memmorables books, aku rasa nggak heran kalau sampai sekarang aku dan buku nggak bisa dipisahkan. Meski sekarang masih ada banyak buku dan ebook yang belum sempat terbaca, tetapi buku tetap soulmate. 

Ada yang punya buku favorit lain semasa kecil? :)

0 comments:

Post a Comment