Monday 17 September 2012

Mari Menjadi Anak-Anak!

Semakin bertambah umur, gengsi manusia itu semakin bertambah. Kita yang sudah semakin dewasa sering kali membatasi diri kita tidak boleh melakukan ini, tidak boleh melakukan itu, karena takut dianggap terlalu kekanak-kanakkan. Kita sering berusaha keras melepaskan jiwa kanak-kanak dalam diri kita. Padahal, jiwa kanak-kanak adalah jiwa yang paling murni.

Menurut versiku, menjadi dewasa itu boleh, tetapi bukan berarti kita tidak lagi boleh...
1. Merasa senang karena hal-hal kecil. Anak-anak kecil adalah makhluk yang paling mudah disenangkan.

2. Makan es krim di pinggir jalan dengan muka bahagia.

3. Mengaku ke semua orang kalau kita memang menyukai film-film kartun.

4. Ramah dan berteman dekat dengan banyak orang. Sesekali letakkan semua prasangka buruk, anak kecil jarang menaruh curiga pada orang lain.

5. Hujan-hujanan! XD


Ku pikir terkadang semakin dewasa seseorang semakin banyak batas yang ia bangun untuk dirinya. Kita mengonsep diri kita tidak boleh seperti ini, tidak boleh seperti itu, yang itu terlalu kekanakkan dan akan memalukan, dan sebagainya, dan sebagainya. Kenapa harus?

Menjadi dewasa bukan berarti meninggalkan semua sisi kanak-kanak kita. Menjadi manusia dewasa bukan berarti tidak boleh bersenang-senang dan merasa lepas. Sesekali kita butuh membiarkan jiwa kanak-kanak kita mengambil alih diri kita selama hal itu positif. Jadi, mari bersenang-senang! ^^

2 comments:

Rio Rahadian Tuasikal said...

yuhuuuu :D

Hujan Ria Apriyani said...

kalo kata dosen logikaku, sisi kekanak-kanakkan itu ga boleh sepenuhnya dilepaskan, biar tetap romantis. :D

Post a Comment