Thursday 6 September 2012

Perhentian

Mungkin dalam beberapa hal, aku orang yang tidak pernah belajar dari kesalahan. Sering terburu-buru, jarang berpikir matang, dan sering kali mengabaikan tanda-tanda. Agak sulit memakai logika jika sudah berurusan dengan masalah hati. Mungkin itu kenapa aku harus jatuh berkali-kali.

Sebelum ini, aku pernah bertemu pria yang seperti per, yang tidak pernah berhenti melompat dan berpindah. Selain itu pernah ada pria yang seperti angin dingin dan selalu bertiup kemana dia mau, namun di balik itu memiliki kehangatan seperti langit senja yang selalu sukses membuat hatiku lumer berkali-kali dengan kehangatannya itu. Tetap saja, angin dan senja tidak bisa ditahan dalam sebuah genggaman tangan, kecuali genggaman tangan Tuhan. Jadi, aku harus kembali membiarkan perpaduan angin dan senja itu berada pada tempat yang memang seharusnya. Jauh dari aku.

Semua perpisahan selalu meninggalkan rasa sakit. Jatuh, tidak pernah menjadi pengalaman baik dan proses yang menyenangkan. Tapi hari ini, aku sadar aku bersyukur pernah jatuh berkali-kali mengalami semua itu. Karena, setelah mengalami semua itu, aku bisa berada di hadapan kamu sebagai aku yang lebih baik dari sebelumnya. Aku yang lebih tangguh, aku yang lebih dewasa, aku yang siap jatuh cinta. Orang yang belum pernah jatuh tidak akan tahu bagaimana ia harus bangkit.

Sore ini, ketika kita berbaikan setelah pertengkaran kita yang pertama, aku tahu aku sangat mensyukuri pertemuan pertama kita. Karena tanpa hari itu, tidak akan ada pertemuan-pertemuan selanjutnya, dan tidak akan ada hari ini bukan? Aku tidak pernah percaya kebetulan. Tapi kalau memang aku dan kamu adalah sebuah pengecualian, mari kita berusaha untuk membuat semua premis keraguan itu runtuh.

Setelah hari ini, masih ada lebih banyak lagi pertemuan. Akan lebih banyak lagi candaan, obrolan, masa lalu yang dibagi, dan mimpi-mimpi yang diceritakan. Termasuk, akan ada lagi pertengkaran-pertengkaran selanjutnya. Tapi, biarkan pertengkaran itu datang, dan kita hadapi sebagai sebuah alur cerita. Sebuah cerita tidak akan menarik tanpa konflik bukan?

Kita mungkin jatuh, tapi kita bisa bangkit dan menjadi kita yang lebih baik lagi. Kamu mungkin saat ini adalah perhentian, bisa jadi cuma persinggahan. Begitu pula aku. Siapa yang bisa tahu akhir dari sebuah cerita kecuali orang yang langsung loncat dan membuka halaman terakhir. Aku, aku bukan jenis orang seperti itu.

0 comments:

Post a Comment