Sunday 19 August 2012

(Akhirnya) Pergi

Layaknya seseorang yang sedang melakukan perjalanan jauh mencari rumah tempat ia merasa pulang. Tidak tahu sudah berapa jauh ia melangkah, tempatnya memulai sudah jauh tertinggal. Jauh, terlalu jauh. Ia bahkan lupa dimana ia memulai.

Yang ia pahami hanyalah ketika ia terbangun pada suatu hari dan yang ia rasakan cuma kosong. Ia sadar, tempatnya bukan di sini.

Maka dari itu ia kemasi seluruh perbrkalannya, mengikat tali kasutnya, dan memulai langkah pertama, mencari rumah. Ia tidak tahu di luar sana ada apa, ia meninggalkan kenyamanannya. Ia sadar, kenyamanan ini bukan miliknya, bukan pulangnya.

Maka ia berjalan dan berjalan... Terdampar, tanpa kepastian. Namun sekalipun ia tidak pernah rindu masa lalunya... Mengingat pun tidak. Ia tetap tahu ini keputusan yang tepat untuk dia, untuk mereka. Tempat tidur yang nyaman itu tidak boleh menjadi penjaranya. Senyum hangat itu tidak bisa menahannya tinggal.

Ia tidak mau mati di atas lantai itu. Ia mau mati di rumahnya, dan di sana bukan rumahnya.

Maka ia benar-benar pergi kali ini. Mencari tempat dia pulang di sekeliling ketidak pastian.

0 comments:

Post a Comment