Friday 3 August 2012

Rasa Takut Memanusiawikan Kita

Semua orang pasti punya rasa takut. Karena, semua orang diciptakan dengan rasa takut. Bedanya, tidak semua orang cukup berani untuk mengakui bahwa dia takut. Takut pada sesuatu, maupun seseorang.

Di postingan ini, aku ingin membuat pengakuan mengenai beberapa rasa takutku. And they are...

1. Ketinggian



Iya, aku mengidap acrophobia. Sejak jatuh dari atas pagar sewaktu sedang bermain saat kecil, aku jadi takut ketinggian.
Bahayanya, salah satu obsesiku adalah bisa berdiri di atas Puncah Mahameru, tanah tertinggi di Pulau Jawa. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya nanti kalau fobia ini tidak bisa sembuh?

2. Kecoak

Untuk hewan yang satu ini, no comment.

3. Parno kalau naik eskalator


OK, cupu memang. Tapi ini serius, jujur. Masih berhubungan sama takut ketinggian, aku suka parno kalau naik eskalator sendirian. Apalagi kalau eskalatornya itu terasa goncangan mesinnya. Sampai taraf takut yang akut memang tidak, tapi cukuplah bikin jantung deg-degan.

Di samping ketiga hal yang sudah aku sebutkan sebelumnya, masih ada takut kehilangan, takut mengecewakan, takut menyakiti orang, takut membuat khawatir, dan beberapa rasa takut lainnya. Beberapa ada yang sudah tidak terlalu gawat lagi, beberapa ada yang masih butuh dikendalikan. Setidaknya, sekarang aku sudah mau mengakuinya.

Banyak orang takut mengakui rasa takutnya. Alasannya, takut dianggap lemah. Malu, apalagi kalau rasa takutnya mungkin bisa digolongkan aneh atau sepele. Tapi menurutku rasa takut itu sebenarnya baik. 

Dengan rasa takut, kita menjadi sungguh-sungguh manusia. Dengan rasa takut, kita diingatkan untuk tidak sombong. Dengan rasa takut, kita terpacu untuk berbuat lebih baik. Takut menjadikan kita manusiawi. Aku tidak percaya kalau ada orang yang sama sekali tidak punya rasa takut. Omong kosong.

Permasalahannya adalah, apakah kita mau atau tidak untuk mengakui rasa takut tersebut. Terkadang, rasa takut menjadi lebih mudah dihadapi ketika kita mengakui dan menerimanya sebagai bagian dari diri kita.

0 comments:

Post a Comment