Saturday 18 August 2012

Pertobatan, Bukan Korban

Beberapa jam yang lalu, di sekitarku ribut memperbincangkan kapan sebenarnya lebaran. Besok, atau Senin. Sekitar pukul 19.30 WIB, akhirnya diumumkanlah bahwa lebaran tahun ini resmi jatuh besok hari. Orang-orang di sekitarku bersuka ria, menyalakan petasan dan kembang api, tetapi sesaat kemudian ternyata perbincangan tidak berhenti. Topik berganti menjadi kalimat, "Berarti tahun ini kita puasa cuma 29 hari ya? Waduh! Sah nggak ya?"

Pertanyaan terakhir sempat mengusikku. Kenapa harus memusingkan sah atau tidaknya hanya karena kurang satu hari? *garuk-garuk kepala.

Aku ingin memberikan pendapatku. Meski mungkin terasa kurang fair karena aku nggak berpuasa dan bukan seorang Muslim, tetapi toh nilai-nilai agama itu nilai-nilai universal juga bukan?

Hm, dalam teologi Kristen, dikenal kalimat 'Yang terpenting adalah pertobatan, bukan korban'. Yang dipentingkan adalah esensi, bukan eksistensi.  Ibaratkan dalam kasus ini puasa sebagai korban, dan maknanya sebagai pertobatan, maka aku bisa mengatakan bahwa yang terpenting bukanlah berapa lama kita berpuasa, tetapi makna apa yang kita dapatkan selama kita berpuasa. Bagaimana kita menghayati puasa tersebut, dan bagaimana kita semakin mendekatkan hati kita kepada Dia. Percuma jika kita berpuasa 30 hari tetapi kita tidak mengerti arti dari apa yang kita lakukan, dan tidak merasakan manfaatnya. Kalau begitu, semua yang kita lakukan tidak lebih dari sekadar kegiatan menahan haus dan lapar, ritual ngabuburit, atau buka bersama.

Lagi pula setahuku, Dia juga memerintahkan umat-Nya untuk berpuasa satu bulan penuh, bukan 30 hari (correct me if I'm wrong). Dan waktu, adalah satuan imajiner yang relatif menurutku. 

Tulisan ini bukan bermaksud menyalahkan atau berusaha sok pintar. Seperti yang aku bilang di awal, aku hanya ingin memberi pendapat. Jangan sampai puasa kita berjalan sia-sia saja, dan kemudian keceriaan kita menggapai kemenangan sedikit berkurang hanya karena pikiran apakah puasa kita sah karena kita hanya berpuasa selama 29 hari.

Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir-batin... :)




P.S Aku masih menerima kiriman ketupat dan opor :p

0 comments:

Post a Comment